Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat bergerak menguat tipis pada Selasa (13/04) petang dan trader mengambil sikap hati-hati menjelang rilis data AS terbaru yang dapat memengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve.
Pada pukul 15.33 WIB, indeks dolar AS menguat tipis 0,08% di 92,332 menurut data Investing.com.
naik tipis 0,05% di 110,40, turun 0,09% di 1,1848, melemah 0,17% di 1,3856 dan naik 0,11% di 0,7484.
Dari Indonesia, rupiah masih beranjak menguat 0,18% di 14.463,5 per dolar AS hingga pukul 14.54 WIB.
Pergeseran nada yang mengejutkan oleh Federal Reserve bulan lalu, dalam memajukan ekspektasi kenaikan suku bunga pertama hingga 2023, telah membantu dolar dalam beberapa pekan terakhir. Perubahan ini didasarkan pada pemulihan ekonomi AS yang berlangsung lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, termasuk kenaikan tajam inflasi konsumen.
Ekspektasi ini telah melunak dalam beberapa hari terakhir, terutama karena kasus Covid-19 mulai meningkat lagi.
"Data CPI ... akan memberi tahu kami apakah kami memang melihat puncak inflasi di bulan Mei - ekonom kami berpikir kami melakukannya, memperkirakan perlambatan IHK utama dari 5,0% menjadi 4,8% pada bulan Juni, berpotensi membatasi ekspektasi suku bunga Fed untuk saat ini," papar analis di ING dalam catatan.
Ketua Fed Jerome Powell akan memberikan kesaksian tengah tahunannya di hadapan Kongres AS pada hari Rabu dan Kamis minggu ini. Ia secara konsisten mengambil sikap dovish bahwa lonjakan harga akan terbukti sementara, dan ia dapat menggunakan sidang ini untuk kembali mengendalikan ekspektasi bahwa bank sentral akan bergerak cepat untuk menormalkan kebijakan moneter.
"Dolar, yang relinya kehilangan tenaga akhir pekan lalu, kemungkinan melihat spekulasi bullish terus mereda di belakang itu dan juga karena pasar sekarang tampak kurang terburu-buru untuk melepas perdagangan reflasinya," tambah ING.
Sementara, turun 0,14% di 6,4661 pukul 15.38 WIB setelah rilis data ekspor yang kuat untuk bulan Juni. negara itu naik 32,2% tahun ke tahun, naik dari pertumbuhan 27,9% di bulan Mei, dan menunjukkan permintaan global yang solid.
Adapun naik 0,09% ke 0,6985 menjelang pertemuan terakhir Reserve of New Zealand pada hari Rabu.
Bank sentral ini diperkirakan akan mempertahankan suku bunga resminya sebesar 0,25%, tetapi trader akan mencari sinyal bahwa RBNZ kemungkinan mulai mengetatkan kebijakan moneter tahun ini usai rilis serangkaian data ekonomi yang kuat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Balik Naik, Pasar Tunggu Isyarat Inflasi AS Mencapai Puncak"
Post a Comment