Oleh Gina Lee
Investing.com - Amerika Serikat beranjak melemah tipis pada Senin (05/07) petang setelah laporan pekerjaan (Non-farm Payroll/NFP) AS terbaru mengurangi kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga AS yang lebih awal dari perkiraan.
turun tipis 0,10% ke 92,325 pukul 13.11 WIB menurut data Investing.com.
Pasangan naik tipis 0,07% di 111,12 dan data sebesar 48 lebih tinggi dari perkiraan.
Pasangan turun tipis 0,09% ke 0,7519. Data yang dirilis sebelumnya di menunjukkan sedikit lebih tinggi dari perkiraan 56,8, sementara tumbuh lebih baik dari perkiraan sebsar 0,4% bulan ke bulan di bulan Mei.
Pasangan juga turun tipis 0,09% ke 0,7020.
Di Indonesia, rupiah bergerak menguat 0,30% di 14.486,5 per dolar AS hingga pukul 13.14 WIB.
Pasangan melemah 0,15% di 6,4626 pukul 13.15 WIB. Data yang dirilis sebelumnya mengatakan berada di 50,3 pada bulan Juni, lebih rendah dari angka 55,1 yang dilaporkan untuk bulan sebelumnya.
Pasangan naik tipis 0,03% di 1,3826.
Laporan pekerjaan AS menunjukkan tumbuh meningkat lebih besar dari perkiraan 850.000 pada bulan Juni. Namun, juga lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 5,9%, sehingga meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.
"Laporan itu cukup beragam untuk mencegah The Fed mengumumkan pengurangan segera," kata analis Westpac Imre Speizer kepada Reuters.
"Saya pikir pasar berpikir Anda akan mendapatkan sinyal pada pertemuan Jackson Hole di bulan Agustus. Laporan ini mengatakan bahwa itu mungkin sedikit lebih awal," tambahnya.
Investor sekarang menunggu , yang akan dirilis pekan ini. Risalah akan diteliti dengan cermat seperti pada bahwa Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang dimulai pada tahun 2023 dalam perubahan hawkish yang mengejutkan dalam kebijakan moneternya.
"Risalah kemungkinan akan memperkuat pergeseran hawkish FOMC," ungkap analis Commonwealth of Australia Joe Capurso kepada Reuters.
"Informasi lebih lanjut mengenai kapan FOMC akan mengurangi pembelian asetnya dapat meningkatkan suku bunga AS dan dolar ... sehingga bisa menjadi bukti lanjutan bahwa prospek inflasi FOMC bergeser. Secara khusus, analis akan mencari tanda-tanda FOMC kurang percaya diri terhadap lonjakan inflasi akan bersifat sementara dan/atau toleransi FOMC untuk pergerakan inflasi berkurang," tambahnya.
Investor juga menunggu , yang akan diterbitkan pada hari Selasa. Meskipun tidak diharapkan untuk mengubah suku bunganya, beberapa investor memperkirakan bank sentral Australia tidak akan memperpanjang target imbal hasil tiga tahun di luar obligasi April 2024 dan mengadopsi pendekatan fleksibel untuk pembelian obligasi dalam keputusan tersebut.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Tipis, Data NFP Kurangi Tekanan Kenaikan Suku Bunga"
Post a Comment