Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat turun tipis pada Rabu (14/07) petang setelah lonjakan inflasi AS meningkatkan ekspektasi langkah awal Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneter.
Pada pukul 14.51 WIB, indeks dolar AS turun tipis 0,07% di 92,692 menurut data Investing.com.
sedikit berkurang 0,08% di 110,53, naik 0,11% di 1,1787 dan naik 0,14% ke 0,7457.
Dari Indonesia, rupiah berakhir melemah 0,12% di 14.480,0 per dolar AS sampai pukul 14.59 WIB.
AS naik sebesar 0,9% pada bulan Juni, tingkat tertinggi dalam 13 tahun, di mana angka tahun ke tahun melonjak sebesar 5,4% sejalan dengan pemulihan ekonomi mengumpulkan momentum.
“Sementara semua orang mengharapkan tekanan harga meningkat, laporan [ini] menggambarkan betapa pentingnya masalah ini. Tidak hanya harga naik tajam, tetapi kenaikannya lebih luas, yang berarti harga bisa tetap tinggi lebih lama,” Kathy Lien menyatakan, analis di BK Asset Management, dalam catatan.
Ini menempatkan sorotan pada Ketua Fed Jerome Powell saat ia bersaksi di depan Kongres AS pada hari Rabu dan Kamis, di mana pasar mencari sinyal tentang waktu pengurangan stimulus dan suku bunga yang lebih tinggi.
Sementara, naik 0,23% di 1,3840 pukul 14.56 WIB setelah naik 2,5% pada tahun ini di bulan Juni, kenaikan terbesar sejak Agustus 2018 dan dua bulan berturut-turut bahwa inflasi telah mengejutkan naik.
Saat hal ini akan meningkatkan tekanan pada of England (BOE) untuk bertindak, data juga menunjukkan harga produk pabrik naik lebih lambat, menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga komoditas yang tajam memudar.
melesat 0,94% ke 0,7010 pukul 14.59 WIB usai bank sentral Selandia Baru mengakhiri program pembelian obligasi senilai NZ$100 miliar dan ini menandakan bahwa kenaikan suku bunga sudah dekat.
Perekonomian negara tersebut tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi Covid-19 dibandingkan banyak negara, tumbuh 1,6% pada kuartal pertama, meningkatkan kekhawatiran bahwa kebijakan moneter stimulatif dapat menyebabkan ekonomi terlalu panas.
Ada lebih banyak pertemuan bank sentral yang dijadwalkan pada Rabu. Bank of Canada diperkirakan akan mengumumkan pengurangan aset lebih lanjut, sementara bank sentral Turki kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk bulan keempat berturut-turut mengingat mata uangnya yang lemah dan kenaikan harga.
naik 0,02% di 1,2513 dan naik 0,20% di 8,6330 pukul 15.01 WIB.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Turun Tipis Usai Angka Inflasi Capai Tertinggi 13 Tahun"
Post a Comment