Oleh Doris Yu
Investing.com - Amerika Serikat menguat tipis pada Kamis (08/07) petang setelah , yang dirilis pada Rabu setempat atau dini hari tadi WIB, mengatakan bank sentral akan mengurangi pembelian asetnya (tapering) segera setelah tahun 2021.
naik tipis 0,03% di 92,675 pukul 13.29 WIB menurut data Investing.com.
Pasangan terus melemah 0,34% di 110,28 setelah pemerintah berencana untuk mengumumkan status keadaan darurat COVID-19 lanjutan di Tokyo hingga 22 Agustus untuk memerangi lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini muncul kembali. Ini akan mencakup durasi saat penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.
Di Indonesia, rupiah terus melemah 0,43% di 14.542,5 per dolar AS hingga pukul 13.36 WIB.
Pasangan juga turun 0,40% ke 0,7451 pukul 13.30 WIB. Gubernur Reserve of mengatakan sebelumnya bank sentral tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga sebelum tahun 2024.
"Kondisi kenaikan cash rate tergantung pada data, bukan tanggal; itu didasarkan pada hasil inflasi, bukan kalender ... skenario bank sentral tetap bahwa kondisi untuk kenaikan cash rate tidak akan terpenuhi sampai tahun 2024. ," ia membeberkan.
Pasangan makin turun 0,56% di 0,6980 pukul 13.32 WIB.
Pasangan naik 0,10% di 6,4783 menjelang pengumuman data indeks harga konsumen dan indeks harga produsen, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Pasangan melemah 0,19% di 1,3774.
“Standar komite mengenai 'kemajuan lebih lanjut yang substansial' umumnya dipandang belum terpenuhi, meskipun para peserta mengharapkan kemajuan akan terus berlanjut… berbagai peserta menyebutkan bahwa mereka mengharapkan kondisi untuk mulai mengurangi laju pembelian aset akan dipenuhi lebih awal daripada yang telah diantisipasi pada pertemuan sebelumnya,” menurut notulen rapat.
“Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tetap menjadi salah satu bank sentral yang lebih hawkish di bawah cakupan kami,” tulis ahli strategi Commonwealth Bank of Australia (OTC:) Carol Kong dalam catatan klien. Kong menambahkan The Fed akan memulai pembicaraan tapering pada pertemuan kebijakan akhir Juli. "Oleh karena itu, kami memperkirakan USD diperdagangkan dengan bias naik."
Sementara itu, dolar diperdagangkan pada $1,1792 per euro, tepat di bawah level tertinggi tiga bulan di $1,17815 yang dicapai semalam. Pasalnya, data ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan menimbulkan keraguan terhadap pemulihan ekonomi dari COVID-19.
Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan produksi industri Jerman turun sebesar 0,3% bulan ke bulan di bulan Mei, dibandingkan dengan pertumbuhan 0,5% dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com.
Sedangkan, Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan pernyataan kebijakan moneternya di kemudian hari. Investor memperkirakan bank sentral kemungkinan akan menggeser target inflasi menjadi 2% dari "di bawah tetapi mendekati 2%" saat ini. Sementara itu, Presiden ECB Christine Lagarde akan berbicara pada konferensi pers sehari kemudian.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat Tipis, Risalah Fed Tegaskan Kembali Komitmen Tapering"
Post a Comment