Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat kian beranjak naik pada Senin (19/07) petang di tengah meningkatnya kasus Covid-19 mengancam untuk menggagalkan pemulihan ekonomi global dan mendorong peralihan ke tempat yang lebih aman.
Pada pukul 14.47 WIB, indeks dolar AS terus naik 0,20% di 92,875 menurut data Investing.com.
turun 0,17% di 1,1786, turun 0,23% ke 109,83, turun 0,34% di 1,3725 dan melemah 0,39% di 0,7373.
Sedangkan rupiah masih bergerak turun 0,16% di 14.517,5 per dolar AS hingga pukul 14.58 WIB.
Greenback telah diuntungkan akhir-akhir ini dari langkah investor menjadi lebih menghindari aset risiko seiring meningkatnya jumlah kasus Covid-19 mengancam akan menghentikan pemulihan ekonomi global yang hangat.
Mayoritas kasus baru telah terlihat di Asia Tenggara, tetapi infeksi sekarang juga meningkat di AS dan , bahkan ketika mencabut sebagian besar pembatasan sosialnya.
Kasus Covid-19 AS naik sebesar 70% dibandingkan minggu sebelumnya dan angka kematian meningkat sebesar 26% serta wabah pun terjadi di beberapa negara bagian dengan tingkat vaksinasi rendah, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Rochelle Walensky mengatakan Jumat.
Rata-rata tujuh hari global kasus Covid-19 baru setiap harinya menembus lebih dari setengah juta untuk pertama kalinya sejak Mei, menurut data Reuters.
Yang juga menarik minggu ini adalah pertemuan kebijakan hari Kamis dari (ECB), utamanya setelah rilis tinjauan strategis bank sentral minggu lalu.
"Distribusi probabilitas condong untuk menurunkan EUR/USD minggu depan," kata analis di ING dalam catatan. “Tidak ada perubahan dalam bias ECB mungkin tidak cukup untuk mengirim euro lebih tinggi. Pada saat yang sama, setiap perubahan ECB menuju interpretasi dovish dari tinjauan strategis akan menggarisbawahi tren penurunan EUR/USD baru-baru ini."
Adapun, naik tipis 0,08% di 6,4834 pukul 14.58 WIB menjelang pertemuan bank sentral hari Selasa, di mana ada kemungkinan luar suku bunga acuan pinjaman diturunkan.
People’s of China (PBOC) baru-baru ini menurunkan persyaratan cadangan bagi bank-banknya untuk membantu menopang pemulihan ekonomi yang tersendat dan ini mengarah kepada spekulasi seputar suku bunga utamanya.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Kian Menguat, Bertambahnya Kasus Covid Bayangi Pemulihan Ekonomi"
Post a Comment