Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat lanjut naik pada Jumat (09/07) petang dengan safe haven diuntungkan dari investor menjadi lebih menghindari risiko di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi global karena kasus Covid-19 melonjak lagi.
Pada pukul 15.42 WIB, indeks dolar AS naik tipis 0,01% ke 92,415 menurut data Investing.com.
naik 0,23% di 110,05, turun tipis 0,01% di 1,1841 dan menguat 0,22% di 0,7445.
Di Indonesia, rupiah berakhir turun tipis 0,05% di 14.527,5 pukul 14.53 WIB.
Kekhawatiran telah berkembang bahwa varian delta yang menyebar cepat dari virus Covid-19 dapat menghambat kebangkitan ekonomi global yang sudah menunjukkan kelemahan.
Ini mengakibatkan jatuh ke level terendah hampir lima bulan di 1,25% pada akhir hari Kamis, menekan dolar, tetapi kemudian rebound di 1,34%.
Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan kepada Financial Times dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat bahwa: "Salah satu risiko terbesar bagi pertumbuhan global ke depan adalah bahwa kita secara prematur menyatakan kemenangan atas Covid."
"Jika ekonomi global . . . tidak bisa mendapatkan . . . tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, benar-benar mendapatkan Covid di belakang [kita], maka itu merupakan penghambat bagi pertumbuhan AS," tambah Daly.
telah mengumumkan status keadaan darurat untuk Tokyo karena meningkatnya kasus virus, yang berarti Olimpiade mendatang akan berlangsung sebagian besar tanpa penonton. Asia Tenggara sekarang mengalami rekor peningkatan angka kematian dan kasus, sementara infeksi juga meningkat di dan AS.
“Wabah baru masih merupakan salah satu risiko penurunan terbesar dalam hal pemulihan ekonomi berkelanjutan yang bergerak maju,” Mathias Cormann, sekretaris jenderal OECD, mengatakan Kamis.
Bukti pemulihan ekonomi yang tidak merata datang setelah data pengangguran mingguan AS pada hari Kamis. Karena jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik tanpa diduga minggu lalu.
Selain itu, stabil di level 1,3785 pukul 15.48 WIB setelah ekonomi Inggris tumbuh kurang dari ekspektasi pada bulan Mei. Perkiraan negara tersebut menunjukkan ekspansi sebesar 0,8%, melambat dari pertumbuhan 2% bulan sebelumnya, yang direvisi turun.
Adapun, turun 0,07% di 6,4851 pukul 15.49 WIB setelah tumbuh lebih kecil dari perkiraan 1,1% tahun ke tahun di bulan Juni dan berkontraksi lebih besar dari perkiraan 0,4% bulan ke bulan. Sementara itu, tumbuh sebesar 8,8% tahun ke tahun, tetap tidak terlalu tinggi karena Beijing mencoba untuk meningkatkan kebangkitan ekonomi pasca virus corona.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Lanjut Naik, Kekhawatiran Pertumbuhan Dorong ‘Risk Averse’"
Post a Comment