Oleh Gina Lee
Investing.com - Amerika Serikat turun tipis pada Selasa (13/07) petang. Investor menunggu data inflasi AS untuk mendapat petunjuk tentang kemungkinan jadwal pengurangan aset dan kenaikan suku bunga. Pasar juga mencerna data perdagangan yang lebih baik dari perkiraan.
turun tipis 0,01% ke 92,250 pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com.
Pasangan naik tipis 0,01% di 110,36. Pasangan menguat 0,21% di 0,7491 dan pasangan naik 0,14% di 0,6989.
Di Indonesia, rupiah kian menguat 0,16% di 14.467,0 per dolar AS pukul 14.32 WIB.
Pasangan turun 0,15% di 6,4652 pukul 14.28 WIB. Data perdagangan China yang dirilis sebelumnya menunjukkan naik 32,2% tahun ke tahun, tumbuh 36,7% tahun ke tahun dan mencapai $51,53 miliar di bulan Juni.
Pasangan turun tipis 0,02% di 1,3878 dengan hampir semua pembatasan COVID-19 yang tersisa di akan dikurangi pada 19 Juli meskipun jumlah kasus alami peningkatan.
Investor sekarang menunggu dan AS untuk bulan Juni. Greenback menahan kenaikan moderat terhadap sterling, dan Selandia Baru dan yen menjelang rilis data IHK di kemudian hari. PPI juga akan dirilis pada pekan ini.
"Buku pedoman saya adalah bahwa kita memerlukan angka tahun ke tahun utama di atas 5,5% untuk benar-benar membakar pasar ini," kepala riset Pepperstone Chris Weston mengatakan kepada Reuters, menambahkan itu juga bisa mengangkat imbal hasil obligasi dan dolar.
"Kami tahu inflasi akan bersifat sementara, ini adalah pertanyaan tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perubahan tahun ke tahun untuk kembali ke 2% ... angka di bawah 4,5% pada data utama dan kita akan melihat duo dolar/yen dan dolar/Swiss franc di bawah tekanan."
Sementara itu, ahli strategi Societe Generale (OTC:) Kit Juckes mengatakan reaksi akan lebih besar jika inflasi turun, membuat investor berspekulasi Federal Reserve AS dapat mempertahankan kebijakan moneter yang longgar lebih lama, dengan yen jelas akan mendapat keuntungan.
Dengan ekspektasi suku bunga AS yang mendorong mata uang AS, mata uang tersebut telah naik hampir 2% sejak Juni, setelah The Fed mengeluarkan nada hawkish yang mengejutkan saat mengumumkan . Proyeksi The Fed tentang kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan pada tahun 2023 juga menghapus spekulasi besar pada dolar yang jatuh.
Investor semakin beralih ke angka obligasi yang lebih panjang karena pemulihan ekonomi global dari COVID-19 juga melambat.
Ketua Fed Jerome Powell juga akan bersaksi di hadapan Kongres AS pada hari Rabu dan Kamis, yang akan dipantau untuk melihat tanggapannya terhadap angka inflasi serta petunjuk tentang kapan bank sentral akan memulai pengurangan aset.
Pejabat lain termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan Presiden Fed Boston Eric Rosengren akan muncul sebelum Powell.
Sementara itu, bank sentral yang akan mengambil keputusan kebijakan sepanjang minggu ini yakni termasuk pada hari Rabu, pada hari Kamis dan pada hari Jumat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Turun Tipis, Investor Tunggu Data Inflasi Pantau Sinyal Langkah Fed"
Post a Comment