Search

Dolar AS Naik Lawan Euro Jelang Keputusan Pengadilan Jerman soal Obligasi ECB

© Reuters.  © Reuters.

Oleh Peter Nurse

Investing.com - AS bergerak naik pada awal perdagangan Selasa (05/05) setelah seorang pejabat senior pemerintahan Trump coba meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan terkait penanganan wabah covid-19.

Pada pukul 14.45 WIB, naik 0,07% di 99,632 mengutip data Investing.com, sementara turun 0,16% ke 1,0889. naik 0,08% di 1,2453 dan stabil di 106,74.

Di tanah air, rupiah bergerak menguat 0,13% ke 15.080 terhadap dolar AS sampai pukul 14.52 WIB.

Wakil penasihat keamanan nasional, Matthew Pottinger, Senin menegaskan Amerika Serikat tidak mempertimbangkan "langkah-langkah hukuman" terhadap Cina atas penanganan pandemi virus ini, malah mengambil sikap lebih damai setelah baru-baru ini bersikap bermusuhan terhadap Beijing daripada pejabat lain dalam pemerintah AS, termasuk Presiden sendiri.

Sikap agresif pemerintahan AS ini selama akhir pekan telah menimbulkan kekhawatiran perang dagang lain antara dua negara ekonomi terbesar di dunia. Sehingga memicu arus pembelian dolar sebagai tempat berlindung aman.

Yang juga perlu diperhatikan yakni pergerakan euro menjelang keputusan pengadilan konstitusi soal legalitas program pembelian sektor publik ECB pada pukul 08.00 GMT.

Pengadilan Jerman diharapkan tidak memutuskan program itu ilegal, juga Pengadilan Eropa telah memutuskan tetap mendukungnya. Tetapi pengadilan Jerman dapat memberlakukan pembatasan ikut sertanya bank lokal Jerman, Deutsche Bundesbank, dalam pembelian obligasi ECB.

"Ini bisa merusak kesatuan Uni Eropa dalam menghadapi kontraksi ekonomi terburuk pasca perang, membayangi upaya penyaluran dana kepada anggota lain di wilayah selatan yang lebih lemah seperti Italia - spread obligasi negara-negara ini mungkin membengkak dengan Jerman," kata David Marsh, ketua forum bank sentral independen OMFIF, dalam catatan penelitian.

Sementara dolar Australia mencatatkan penguatan terhadap dolar AS setelah kesimpulan dari pertemuan terakhir bank sentral negara itu.

Reserve of (RBA) mempertahankan suku bunganya pada tingkat rekor terendah sebesar 0,25 persen di tengah perjuangan Australia melawan dampak ekonomi covid-19. Langkah ini sesuai ekspektasi pasar, namun ada minoritas yang mengharapkan RBA menurunkan suku bunga sekali lagi menjadi 0,15%.

Gubernur RBA Philip Lowe memperingatkan bahwa Australia saat ini tengah melalui "periode yang sangat sulit", dan mengatakan bahkan dalam skenario dasar bank sentral, pengangguran akan mencapai 10 persen sementara produktivitas juga akan turun dengan jumlah itu. Pemerintah Australia juga memperingatkan bahwa pihaknya memperkirakan PDB akan berkontraksi 10% pada kuartal saat ini.

Pada pukul 14.59 WIB, menguat 0,35% ke 0,6449.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar AS Naik Lawan Euro Jelang Keputusan Pengadilan Jerman soal Obligasi ECB"

Post a Comment

Powered by Blogger.