Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat terus bergerak naik pada Kamis (25/03) petang dan menguat ke level tertinggi empat bulan terhadap euro karena gelombang ketiga Covid-19 dan peluncuran vaksin yang lambat di membebani mata uang tunggal tersebut.
Pada pukul 16.31 WIB, terus menguat 0,17% ke 92,683 menurut data Investing.com.
lanjut naik 0,36% di 109,12, naik tipis 0,05% ke 1,3690, sedangkan menguat 0,24% di 0,7600.
Sedangkan turun tipis 0,03% di 1,1809 setelah diperdagangkan pada level terendah empat bulan baru di 1,1803 sebelumnya. Mata uang tunggal Eropa mengalami tekanan akibat dampak dari pembatasan yang diperpanjang di kawasan itu dan penundaan peluncuran vaksin.
Di Indonesia, rupiah berakhir turun tipis 0,03% ke 14.425,0 per dolar AS sampai pukul 14.59 WIB.
Sejumlah negara Eropa, seperti , Prancis, dan Italia, baru-baru ini memperpanjang pembatasan mobilitas penduduk menyusul peningkatan tajam kasus Covid-19.
Memang, pemerintah Prancis siap mengambil tindakan lebih keras jika pembatasan yang berlaku saat ini untuk menghadang penyebaran virus korona gagal, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan pada hari Rabu.
“Dengan perpanjangan penguncian Eropa yang menunda pemulihan ekonomi ZE [zona euro], EUR/USD telah menembus di bawah level support moving average penting 200 hari di 1,1863. Secara teknikal, ini membuat EUR/USD rentan,” kata analis ING dalam catatan riset.
Pada hari Rabu, Menteri AS Janet Yellen dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan keyakinannya pada pemulihan AS selama hari kedua kesaksian di Kongres AS.
Keyakinan seputar pemulihan ekonomi AS ini berbeda dengan sebagian besar negara maju dan negara berkembang, yang berjuang untuk membuka kembali ekonomi mereka kala memerangi meningkatnya jumlah kasus Covid.
"Faktor-faktor di balik kekuatan USD telah menjauh dari kekhawatiran tentang dampak reflasi pada obligasi AS menjadi kekhawatiran tentang ekspektasi pertumbuhan global," tambah ING.
Sementara, kian menguat 0,36% ke 7,9474 pukul 16.38 WIB. Kantor berita negara Anadolu melaporkan gubernur baru bank sentral Turki telah berjanji untuk tetap berpegang pada kerangka suku bunga tunggal yang diadopsi oleh pendahulunya, dengan mengutip terjadi pertemuan antara otoritas moneter dan lembaga pemberi pinjaman komersial pada hari Rabu.
Kabar ini muncul setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memecat kepala bank sentral sebelumnya, Naci Agbul pada akhir pekan lalu.
naik 0,15% ke 0,9369 dan naik tipis 0,09% di 1,1060 pukul 16.41 WIB menjelang keputusan suku bunga terbaru oleh (SNB). sentral ini kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan pada rekor terendah -0,75%, tetapi Presiden SNB Thomas Jordan kemungkinan akan mengulangi kesediaannya untuk mengintervensi guna mencoba dan mencegah franc menguat terlalu cepat.
Bank sentral lain yang dijadwalkan bertemu pada Kamis yaitu dan . Pasar negara berkembang telah merasakan beban tekanan dari kenaikan dolar AS, seperti yang disaksikan pada kenaikan suku bunga bank sentral Rusia dan Turki baru-baru ini.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Terus Bergerak Naik, Capai Level Tertinggi 4 Bulan Lawan Euro"
Post a Comment