Search

Dolar AS Makin Naik, Covid-19 & Potensi Kenaikan Pajak Tekan Sentimen Risiko

Dolar AS Makin Naik, Covid-19 & Potensi Kenaikan Pajak Tekan Sentimen Risiko © Reuters.

Oleh Peter Nurse

Investing.com - Dolar Amerika Serikat kian beranjak naik pada Rabu (24/03) petang dan mendekati level tertinggi empat bulan. Pergerakan ini didorong oleh kekhawatiran atas kemunculan gelombang ketiga Covid-19 dan potensi kenaikan pajak mendorong trader untuk mencari tempat berlindung yang aman.

Pada pukul 15.51 WIB, indeks dolar AS terus naik 0,21% ke 92,537 menurut data Investing.com dan mendekati level tertinggi empat bulan di 92,506 yang disentuh awal bulan ini.

naik tipis 0,09% di 108,66, sedangkan turun 0,09% di 0,7615.

Rupiah berakhir melemah 0,24% ke 14.425,0 per dolar AS sampai pukul 14.57 WIB.

makin melemah 0,35% ke 1,3702 pukul 15.53 WIB setelah inflasi harga konsumen (IHK) tanpa diduga turun menjadi 0,4% di bulan Februari dari 0,7% pada bulan Januari.

"Penurunan tajam inflasi IHK ini di bulan Februari mencerminkan peritel pakaian yang memangkas harga, karena penguncian telah membuat mereka memiliki kelebihan stok. Harga akan kembali naik, seperti yang terjadi setelah langkah pembatasan sebelumnya. Tidak ada alasan untuk meragukan inflasi IHK akan menjadi c.2% pada akhir tahun," menurut perkiraan analis Samuel Tombs di Pantheon Macroeconomics.

turun 0,21% di 1,1824 pukul 16.01 WIB setelah Belanda bergabung dengan negara-negara seperti , Prancis, dan Italia dalam memperpanjang kebijakan pengunciannya akibat peningkatan tajam kasus Covid-19, mengancam akan meningkatkan jumlah pasien di rumah sakitnya.

Menambah kekhawatiran, badan kesehatan AS mengatakan Selasa bahwa vaksin AstraZeneca (NASDAQ:) kemungkinan telah menyertakan informasi lama dalam data uji coba.

Vaksin ini memiliki sejarah yang bermasalah, dengan sejumlah negara menangguhkan penggunaannya minggu lalu karena adanya laporan pembekuan darah dari sejumlah kecil penerima. Vaksin kemudian telah disetujui akhir pekan lalu oleh regulator Eropa, tetapi kepercayaan atas kemanjurannya goyah, dan berita ini hampir tidak akan membantu, terutama mengingat lambatnya peluncuran vaksin di wilayah tersebut.

“Penanganan Eropa atas krisis Covid-19 tampaknya berdampak pada . Gelombang ketiga virus sekarang terlihat menjadi kenyataan bagi negara-negara seperti Prancis, Belanda dan Italia, memicu tindakan penguncian baru dan menunda hari ketika Eropa dapat memainkan perannya dalam pemulihan global,” tulis analis ING, dalam catatan riset.

Greenback juga didukung oleh komentar dari Menteri AS Janet Yellen kepada Komite Keuangan DPR AS pada hari Selasa yang mengisyaratkan kenaikan pajak kemungkinan sedang digodok.

Yellen ditanyai tentang dampak kenaikan pajak perusahaan terhadap harga dan konsumen, dan menjawab bahwa studi yang ada "sangat tidak jelas", tetapi menambahkan dana yang dikumpulkan dari pajak akan membantu mendanai rencana belanja pemerintah, termasuk paket infrastruktur.

Baik Yellen dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan akan kembali bersaksi di depan Panel Senat AS pada hari Rabu.

"USD harusnya naik 20% dalam istilah YoY daripada jatuh 15% menurut ekspektasi pertumbuhan relatif," kata analis di Nordea, dalam catatan riset.

Sementara, naik tipis 0,07% ke 6,5204 pukul 16.08 WIB di tengah meningkatnya ketegangan antara Barat dan , setelah sanksi hak asasi manusia terhadap China yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, Eropa dan Inggris memicu sanksi balasan dari Beijing.

kian menguat 0,59% di 7,9863. terus menderita akibat keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang memecat kepala bank sentralnya, Naci Agbul pada akhir pekan silam.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar AS Makin Naik, Covid-19 & Potensi Kenaikan Pajak Tekan Sentimen Risiko"

Post a Comment

Powered by Blogger.