Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat bergerak naik tipis pada Senin (15/03) petang meski imbal hasil obligasi mengalami penurunan di tengah kekhawatiran inflasi menjelang pertemuan Federal Reserve minggu ini.
Pada pukul 15.33 WIB, indeks dolar AS sedikit menguat 0,09% ke 91,757 menurut data Investing.com. naik 0,07% ke 109,12, melemah 0,20% di 1,1931, naik 0,09% di 1,3934 dan melemah 0,24% ke 0,7744.
Dari dalam negeri, rupiah ditutup melemah 0,17% ke 14.405,0 per dolar AS sampai pukul 14.59 WIB.
Trader mulai mewaspadai meningkatnya tekanan inflasi yang dipicu oleh stimulus fiskal yang masif dan permintaan konsumen yang terpendam karena kampanye vaksinasi mengakhiri tindakan penguncian.
AS mengalami kenaikan tahunan terbesar selama lebih dari dua tahun, data menunjukkan pada hari Jumat, dan ini sebelum paket bantuan Covid senilai $1,9 triliun dari Presiden Joe Biden diberikan langsung kepada warga AS.
Imbal hasil obligasi acuan tenor bergerak turun 0,94% di 1,620 hingga pukul 15.29 WIB.
Pergerakan aset ini kemungkinan akan menjadi sorotan pada dua hari Federal Reserve AS, yang berakhir pada Rabu setempat. Ekspektasi juga rendah bahwa bank sentral akan mengumumkan perubahan kebijakan besar pada pertemuan kedua tahun ini, tetapi kemungkinan akan menaikkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi 2021 sembari memberikan prakiraan ekonomi kuartalan I tahun ini.
“[Kepala Fed] Jay Powell akan dihadapkan dengan banyak sekali pertanyaan inflasi pada hari Rabu, dan jika ia terus mengacu pada inflasi yang diizinkan untuk 'melampaui batas', maka kita harusnya memperkirakan imbal hasil obligasi tenor panjang untuk terus naik lantaran ekspektasi inflasi kemungkinan akan menyusul,” ulas analis di Nordea, dalam catatan riset.
Baik dan juga akan mengadakan pertemuan kebijakan pada minggu ini.
Sedangkan, turun 0,09% ke 6,5020 pukul 15.41 WIB setelah rilis data ekonomi yang kuat, menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia sedang pulih dengan kuat dari pandemi Covid.
Data Biro Statistik Nasional China yang dirilis Senin pagi menunjukkan tumbuh pesat sebesar 35,1% tahun ke tahun di bulan Februari, sementara naik 33,8% tahun ke tahun.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Bergerak Naik Tipis, Imbal Hasil Obligasi Balik Melemah"
Post a Comment