Oleh Gina Lee
Investing.com - Amerika Serikat lanjut naik pada Rabu (24/03) petang dan mendekati level tertinggi empat bulan lantaran kembali munculnya kekhawatiran atas COVID-19, potensi kenaikan pajak AS, dan ketegangan terkait sanksi antara dan negara Barat yang mendorong investor berpaling ke aset safe haven.
naik tipis 0,08% di 92,418 pukul 13.33 WIB menurut data Investing.om.
melemah tipis 0,06% di 108,50. makin turun 0,39% di 0,7592 dan kian turun 0,37% di 0,6978.
Adapun naik 0,13% di 6,5248. Sanksi yang dijatuhkan kepada China oleh AS, , dan atas masalah hak asasi manusia, mendorong China untuk membalas dengan memberikan sanksi sendiri, dan hal tersebut terus menambah kekhawatiran di pasar.
Sedangkan beranjak turun 0,25% di 1,3716 pukul 13.37 WIB.
Di Indonesia, rupiah kembali melemah 0,49% di 14.460,0 per dolar AS hingga pukul 13.35 WIB.
Indeks dolar naik ke level tertinggi dua minggu saat sesi Asia dibuka dan mendekati rekor tertinggi empat bulan di 92,506 dicapai pada awal bulan. Indeks "terlihat berusaha untuk menguji batas atas kisaran 91-93 yang kami pikir akan terbentuk dalam beberapa minggu mendatang," tulis analis Westpac dalam catatan.
“Pembatasan Eropa yang diperpanjang telah melemahkan kepercayaan pada rebound global yang tersinkronisasi; sementara itu, AS akan mengalami rebound yang mengesankan dalam beberapa bulan mendatang di tengah peluncuran vaksin yang kuat, pembayaran stimulus, dan pembukaan kembali ekonomi,” tambah catatan itu.
Gelombang ketiga kasus COVID-19 di Eropa mendorong tindakan penguncian baru di beberapa negara. memperpanjang pembatasannya hingga 18 April, begitu juga dengan Prancis dan Italia juga memperluas langkah-langkah pembatasan.
pun melemah tipis 0,04% di 1,1845 pukul 13.40 WIB.
Di seberang Atlantik, dewan pemantau keamanan data AS mengingatkan data yang dikirimkan oleh AstraZeneca PLC dan Universitas Oxford untuk mendukung vaksin COVID-19 kemungkinan data lama.
Yang juga mendorong investor beralih menuju aset safe-haven adalah testimoni Menteri AS Janet Yellen di hadapan Komite Keuangan DPR AS, di mana ia mengatakan kenaikan pajak di masa depan akan diperlukan untuk membayar proyek infrastruktur dan investasi publik lainnya.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, bersaksi bersama Yellen, menambahkan bahwa lonjakan inflasi jangka pendek yang diperkirakan akan bersifat sementara. Komentar tersebut memberi tekanan pada imbal hasil obligasi AS tenor kian jatuh 2,02% di 1,605 hingga pukul 13.35 WIB.
Yellen dan Powell akan mengulangi kesaksiannya di depan Panel Senat AS kemungkinan berlangsung pada sesi hari ini.
Dalam cryptocurrency, harga bitcoin kembali naik 2,37% di $54.763,2 pukul 13.43 WIB.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Lanjut Naik Ditopang Kekhawatiran Virus & Potensi Kenaikan Pajak"
Post a Comment