Oleh Peter Nurse
Investing.com - Dolar Amerika Serikat makin naik pada Jumat (05/03) petang setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell tampaknya menepis kekhawatiran atas kenaikan imbal hasil obligasi jelang rilis data laporan ketenagakerjaan pemerintah AS.
Pada pukul 18.17 WIB, indeks dolar AS terus naik 0,43% ke 92,040 menurut data Investing.com.
masih melemah 0,35% di 1,1925, turun 0,73% di 1,3793 dan kian naik 0,53% di 108,54. Adapun terus turun 0,90% ke 0,7655.
Kenaikan dolar ini terjadi terjadi meski turun 0,31% ke 1,545 hingga pukul 18.19 WIB dan sempat menyentuh level tertinggi harian di 1,583.
Adapun rupiah ditutup turun 0,28% ke 14.300,0 per dolar AS hingga pukul 14.58 WIB ().
Ketua Fed Powell mengatakan dalam konferensi hari Kamis bahwa aksi jual obligasi pemerintah AS tidak "beraturan" atau kemungkinan akan mendorong suku bunga jangka panjang begitu tinggi sehingga bank sentral kemungkinan harus melakukan intervensi lebih.
Ia juga menegaskan kembali komitmen untuk mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar sampai ekonomi "sangat jauh di jalan menuju pemulihan."
“Tampak jelas bahwa risiko kenaikan imbal hasil AS akan mendominasi pertemuan Fed pada 17 Maret, meninggalkan aset berisiko dan posisi short dolar rentan,” kata analis di ING, dalam catatan riset.
Sementara itu, RUU bantuan Covid senilai $1,9 triliun yang diajukan oleh pemerintahan Biden akan segera dibahas di Senat setelah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS yang mayoritas diisi oleh Partai Demokrat akhir pekan lalu.
Sebanyak 158,5 juta rumah tangga akan menerima pembayaran langsung tunai di bawah versi Senat dari RUU stimulus virus korona senilai $1,9 triliun, Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis. Stimulus fiskal AS yang akan datang ini menambah bahan bakar pada ekspektasi inflasi yang lebih tinggi, sehingga imbal hasil Treasury bergerak lebih tinggi, seiring pemulihan ekonomi.
Pengukur ekonomi utama dari pemulihan pasar tenaga kerja akan dirilis nanti pada sesi ini yaitu pada pukul 08:30 AM ET (13:30 GMT). Penambahan 182.000 gaji tetap diharapkan, naik dari hanya 49.000 bulan lalu, tetapi data hari Rabu dan mingguan hari Kamis hanya menunjukkan peningkatan yang sedang.
“Powell memperjelas bahwa AS masih harus menempuh jalan panjang untuk memenuhi tujuan ketenagakerjaan penuhnya,” tambah ING, “Namun angka yang lebih kuat dari yang diperkirakan berisiko memperburuk aksi jual obligasi dan memperingatkan koreksi dolar ini akan terus berjalan.”
Sedangkan, terus naik 0,35% di 6,4918 pukul 18.27 WIB setelah menetapkan target pertumbuhan ekonomi konservatif di atas 6% untuk 2021 tahun saat dibukanya Kongres Rakyat Nasional China.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Makin Naik, Pasar Soroti Komentar Powell & Data Ketenagakerjaan"
Post a Comment