Oleh Geoffrey Smith
Investing.com - Dolar Amerika Serikat makin bergerak menguat dan poundsterling kian anjlok pada Senin (21/12) petang lantaran pemerintah akan memberlakukan pembatasan nyaris total untuk sebagian besar wilayah negaranya setelah memperingatkan bahwa telah menemukan varian baru dari virus Covid-19 yang penularannya 'di luar kendali', menurut penasihat ilmiah utama pemerintah.
Menanggapi berita tersebut, banyak negara Uni termasuk Prancis, , Belanda dan Belgia melarang para pendatang dari Inggris, sementara terowongan Channel yang dilalui ribuan truk setiap harinya akan ditutup selama 48 jam. Dengan demikian, gangguan ekonomi yang ditakuti banyak orang karena berakhirnya masa transisi Brexit yang tidak beraturan, dalam beberapa hal, telah tiba 10 hari lebih awal.
Pada pukul 17.45 WIB, makin anjlok 2,24% di 1,3218 menurut data Investing.com. Adapun indeks dolar AS terus naik 0,99% ke 90,847.
Paul Donovan, kepala ekonom di UBS Global Wealth Management, mengatakan dalam catatan bahwa dampak perdagangan dari gangguan baru itu kemungkinan tidak terlalu besar karena para peritel memasuki musim Natal dengan tingkat persediaan yang tinggi.
"Sebagai sinyal ketakutan akan virus, ini mungkin lebih serius. Ketakutan terhadap viruslah yang paling merusak ekonomi, dan ini menunjukkan pendekatan yang relatif berhati-hati bagi pihak pembuat kebijakan Eropa," kata Donovan, menambahkan bahwa perkembangan tersebut dapat menambah risiko penurunan untuk pertumbuhan kuartal I di Inggris dan Uni Eropa.
Namun, kekuatan dolar tidak terbatas pada poundsterling. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang ekonomi maju, beranjak naik setelah mengalami penurunan akibat spekulasi bahwa dolar yang lemah akan mendukung pertumbuhan di negara berkembang tahun depan.
Pemicu pembalikan itu berasal dari sentimen bahwa Janet Yellen, yang akan menjadi Menteri AS berikutnya, dapat kembali untuk mempertahankan kebijakan tradisional AS untuk penguatan dolar, setelah empat tahun upaya tanpa cela oleh pemerintahan Trump untuk melemahkannya.
Sementara itu, juga jatuh 0,91% di 1,2144 dan rupiah () kembali ditutup melemah 0,36% di 14.130,0 per dolar AS hingga pukul 14.58 WIB.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Terus Menguat, Pound Anjlok karena Lockdown Inggris & Brexit"
Post a Comment