Oleh Peter Nurse
Investing.com - Dolar Amerika Serikat naik tipis pada Kamis (10/12) petang di tengah langkah trader menyoroti perundingan dagang Brexit di dan paket bantuan covid-19 di AS menjelang rapat kebijakan bank sentral utama.
Pada pukul 16.12 WIB, indeks dolar AS menguat tipis 0,06% di 91,135 menurut data Investing.com. naik 0,09% di 1,2092 dan melemah 0,54% ke 1,3323. menguat 0,31% di 104,53 pukul 15.59 WIB.
Sedangkan rupiah melemah 0,18% ke 14.105,0 per dolar AS hingga pukul 14.59 WIB ().
Tim negosiator Partai Demokrat AS dan Partai Republik AS tidak dapat menyelesaikan perbedaan pandangan mengenai bantuan untuk pemerintah negara bagian dan lokal. Ini berarti bahwa paket stimulus yang lebih luas untuk membantu ekonomi AS pulih dari serangan covid-19 tetap menjadi impian untuk saat ini.
Namun, kedua belah pihak berhasil bersatu untuk menyetujui RUU pendanaan pemerintah sementara pada hari Rabu, membuktikan bahwa kompromi masih dapat dilakukan.
"Langkah proaktif yang ditunjukkan oleh pihak-pihak yang terlibat terbukti cukup untuk menjaga pasar tetap optimis, dan ini seharusnya membatasi kemampuan dolar untuk pulih," kata analis di ING dalam catatan riset.
Sementara, poundsterling bergerak melemah setelah Perdana Menteri Boris Johnson gagal mencapai kesepakatan dalam pertemuan makan malam dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen Rabu malam terkait kesepakatan perdagangan Brexit.
Pasangan itu sepakat mereka memiliki waktu hingga hari Minggu untuk mengambil "keputusan tegas" tentang masa depan perundingan perdagangan, tetapi tetap "terpisah" soal kesepakatan.
Hasil ini mengecewakan beberapa investor, yang berharap bahwa makan malam itu akan membawa penyelesaian bagi kebuntuan antara kedua pihak sebelum batas waktu pada akhir tahun. Perlambatan pertumbuhan Inggris Raya, dengan angka bulan Oktober sebesar 0,4%, turun dari 1,1% pada bulan September, tidak banyak membantu.
"Sterling tetap sangat terpapar pada sisi negatifnya jika prospek tanpa kesepakatan menjadi lebih realistis," tambah ING.
Sedangkan pergerakan euro terjadi di tengah ekspektasi Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan meningkatkan jumlah dan cakupan program pembelian obligasi pada terakhir tahun ini pada Kamis. dengan latar belakang revisi penurunan perkiraan pertumbuhan dan inflasi karena gelombang pandemi terbaru.
"Kasus dasar kami tetap untuk kenaikan 500 miliar euro program bantuan pandemi (PEPP) pada bulan Desember," kata analis di ABN Amro dalam catatan riset. “Selain itu, kami pikir ECB akan memberi sinyal bahwa pembelian aset bersih akan berlanjut untuk waktu yang sangat lama. Durasi PEPP akan diperpanjang hingga setidaknya akhir tahun 2021 dan kemungkinan hingga 2022.”
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat Tipis, Pasar Soroti Perundingan Brexit & Stimulus"
Post a Comment