Dolar AS Melemah Usai Rilis Data Kepercayaan Konsumen

© Reuters.

Investing.com - AS melemah pada Selasa (24/09) malam setelah rilis data kepercayaan konsumen jauh lebih rendah dari yang diantisipasi dan prospek yang tertekan oleh konflik perdagangan AS-Cina.

Indeks dolar AS turun sebanyak 0,1% ke 98,123 pada pukul 21:49 WIB.

The Conference Board melaporkan bahwa indeks sikap konsumen turun ke tingkat terendah dalam sembilan bulan pada bulan September, menjadi 125,1 dari 134,2 pada bulan sebelumnya.

"Meningkatnya ketegangan dan tarif perdagangan pada akhir Agustus tampaknya telah mengguncang sentimen konsumen," Lynn Franco, direktur senior indikator ekonomi di Conference Board, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Di tempat lain, bergerak datar di 1,3251. , yang dianggap sebagai aset safe haven di tengah gejolak pasar, menguat dengan jatuh 0,1% menjadi 107,44.

Sterling stabil setelah reli sebelumnya di tengah berita bahwa Mahkamah Agung memutuskan bahwa penangguhan Parlemen Inggris adalah tidak sah. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menangguhkan kegiatan resmi Parlemen Inggris pada awal bulan ini.

meningkat 0,4% ke 1,2479, sementara naik tipis 0,1% menjadi 1,0998.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)

Bagikan Berita Ini