Investing.com - beranjak melemah pada hari Jumat (18/10) dan trader masih mencerna berita terbaru seputar Brexit.
naik mendekati tingkat tertinggi lima bulan terhadap dolar AS setelah Presiden Komisi Uni Jean-Claude Juncker dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengkonfirmasi melalui twitter bahwa kesepakatan Brexit telah tercapai.
Namun, pound melepas keuntungan setelah Partai Persatuan Demokratik Irlandia Utara (DUP) mengatakan pihaknya tetap menolak kesepakatan yang diajukan dan ini menyebabkan ketidakpastian tentang apakah kesepakatan itu bakal disetujui oleh Parlemen ketika melaksanakan pengambilan suara pada hari Sabtu.
DUP mengatakan proposal itu tidak bermanfaat bagi kesejahteraan ekonomi Irlandia Utara.
Pasangan terakhir diperdagangkan di 1.2852 pada pukul 11:45 ET (03:45 GMT), turun 0,3%.
Untuk minggu ini, pound berada di jalur untuk kenaikan sebesar 1,7% terhadap dolar. Pasangan bergerak tipis di 7.0765. Rilis data PDB Cina tidak banyak berdampak pada pasangan mata uang ini.
Pertumbuhan ekonomi Cina pada kuartal ketiga melambat dari ekspektasi menjadi 6,0% dari tahun lalu, Biro Statistik Nasional Cina melaporkan pada hari Jumat. Analis memperkirakan PDB akan tumbuh sebesar 6,1% tahun ke tahun.
Sementara itu, produksi industri meningkat 5,8% YoY di bulan September, dibandingkan dengan pertumbuhan 5,0% yang diperkirakan oleh para analis.
Penjualan ritel naik 7,8% tahun ke tahun, sesuai dengan harapan. Investasi aset tetap tumbuh 5,4% tahun ini, juga sesuai ekspektasi.
Pasangan melemah 0,1% ke 108,56.
Pasangan dan masing-masing naik 0,1% dan 0,4%.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pound Balik Melemah, Partai Irlandia Utara Tolak Kesepakatan Brexit"
Post a Comment