Search

Masuki 2020 Dolar AS Tidak Ada Pesaing Kuat : Poling Reuters

© Reuters.  © Reuters.

AS akan melanjutkan reli setidaknya hingga enam bulan ke depan tanpa pesaing yang bisa menantang dominasinya, Reuters menyimpulkan dalam jajak pendapat kepada para analis valuta asing.

Menurut berita yang dilansir Reuters Jumat (04/10) petang, memburuknya kondisi perdagangan global telah merugikan sebagian besar negara di dunia, mendorong permintaan aset berdenominasi dolar sejak awal tahun lalu dan menjaga greenback terus menguat.

"Faktor-faktor yang mempertahankan dolar tetap kuat selama delapan bulan terakhir ini atau tepatnya cenderung bertahan sementara waktu dan kekuatan dolar akan sangat sesuai dengan keadaan saat ini," kata Jane Foley, ahli strategi mata uang senior Rabobank London.

Menurut data terbaru dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC), spekulan mata uang terus meningkatkan total posisi beli bersih dolar, tren yang tidak mungkin berubah dalam waktu dekat.

Dua pertiga dari 50 analis yang menjawab pertanyaan tambahan lain dalam sebulan pada 30 September hingga 3 Oktober mengatakan reli dolar akan berlanjut setidaknya selama enam bulan ke depan.

Namun, ekonomi AS menunjukkan beberapa tanda risiko resesi. Minggu ini, rilis laporan belanja konsumen yang lebih rendah dari perkiraan pada bulan Agustus diikuti data yang menunjukkan aktivitas manufaktur mencapai tingkat terendah lebih dari satu dekade pada bulan September, kemungkinan akibat dampak dari perang dagang AS-Cina dan dolar AS yang menguat.

Hal tersebut menimbulkan kegelisahan di pasar keuangan dan mendorong permintaan baru bagi Federal Reserve untuk melakukan pengurangan suku bunga lebih lanjut.

" hanya akan mulai melemah ketika data ekonomi menjadi cukup lemah secara meyakinkan di AS yang akan membuat pasar berpikir bahwa kita akan melihat pelonggaran kebijakan yang hati-hati," urai Kit Juckes, ahli strategi FX di Societe Generale (PA:PA:) London.

"Kami sekarang berada pada titik ekstrem dan ada cukup banyak tanda bahwa pertumbuhan AS ikut turun," tambahnya.

Jika Fed melaksanakan permintaan pelonggaran lebih lanjut, itu akan mempersempit kesenjangan suku bunga antara Amerika Serikat dan ekonomi utama lainnya.

Tetapi minoritas analis yang berbeda signifikan - 18 dari 49 - yang menjawab pertanyaan tambahan mengatakan perbedaan suku bunga akan menjadi alasan utama dolar tetap menguat.

Lima belas analis lain menyatakan eskalasi perang dagang AS-Cina, 11 analis menyebut bahwa pengembalian positif aset berdenominasi dolar serta lima lainnya memberikan pendapat yang bervariasi.

"Akan ada kekuatan yang kontra pada dolar, akan ada perbedaan suku bunga ini di satu sisi, tetapi pasar tidak akan sepenuhnya menyerah pada dolar karena pasar masih akan memiliki aset safe haven lain yang berfungsi," ungkap Foley.

Analis masih mengharapkan mata uang utama membukukan keuntungan terhadap dolar dalam waktu satu tahun, prediksi yang berulang kali salah. Namun dalam jajak pendapat bulan lalu, mereka memperkirakan kenaikan yang lebih kecil daripada yang diperkirakan.

mengalami penurunan nilai sekitar 4% untuk tahun ini tetapi diperkirakan bakal bergerak di kisaran $1,10 di akhir tahun. Nilai tersebut berada di sekitar harga yang diperdagangkan Kamis kemarin. Harga diperkirakan sedikit naik untuk mendapatkan keuntungan sebesar 3% dan diperdagangkan sekitar $1,13 dalam setahun.

"Zona euro terus memimpin perlombaan pertumbuhan yang melemah. Ini telah membebani euro sepanjang tahun. Tidak hanya menjamin pelemahan terus bertambah, tetapi juga cenderung membebani mata uang terkait," analis JP Morgan (NYSE:) mencatat.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masuki 2020 Dolar AS Tidak Ada Pesaing Kuat : Poling Reuters"

Post a Comment

Powered by Blogger.