Investing.com - rebound terhadap dolar AS pada hari Selasa (22/10) di Asia, tetapi masih di bawah tekanan setelah Ketua Parlemen Inggris John Bercow mengatakan tidak akan ada pemungutan suara soal kesepakatan terbaru Brexit seperti yang diharapkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Pasangan meningkat sebesar 0,2% menjadi 1,2982 pada pukul 12:44 ET (04:44 GMT).
Johnson telah membuat kesepakatan dengan Uni pekan lalu dengan harapan bakal meninggalkan blok itu pada 31 Oktober mendatang. Tetapi karena aturan harus lolos dari parlemen , ia harus mengirim surat kepada Uni Eropa untuk meminta perpanjangan lagi. Surat tersebut diikuti oleh surat kedua di mana ia mengatakan penundaan akan menjadi kesalahan. Johnson sebelumnya mengatakan "lebih baik mati di selokan" daripada meminta perpanjangan waktu.
Laporan minggu ini mengatakan ia telah memutuskan terus maju dengan berusaha untuk meloloskan undang-undang terkait Brexit di parlemen pada hari Selasa.
"Tatkala pasar belum melihat kecocokan dalam membalikkan optimisme pekan lalu yang mendorong sterling menguat, pelaku pasar belum siap untuk membawa pound ke level berikutnya," ujar Kepala Strategi FX National Ray Attrill dalam laporan Reuters.
bergerak tipis pada 97,023.
Di bidang perdagangan Cina-AS, ada tanda-tanda bahwa AS dan Cina membuat kemajuan dalam upaya menyelesaikan sengketa perdagangan mereka.
Presiden AS Donald Trump mengatakan Senin bahwa Cina mulai membeli produk pertanian asal AS dan terus berusaha untuk mengakhiri perseteruan AS-Cina yang berjalan baik, sementara penasihat Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan tarif untuk jadwal bulan Desember bisa batal jika kemajuan terus berlanjut.
Pasangan menguat sebesar 0,1% menjadi 0,6974, sedangkan pasangan naik 0,3% menjadi 0,6426.
Pasangan hampir bergerak datar di 108,63.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masih Dalam Tekanan, Pound Rebound Ditengah Kekhawatiran Brexit"
Post a Comment