Search

Bagaikan Nasi Sudah Menjadi Bubur, Rupiah Terima Nasib Saja!

Warta Ekonomi.co.id, JakartaDepresiasi nilai tukar rupiah semakin menebal menjadi 0,67% ke level Rp14.275 per dolar AS, terhitung hingga pukul 14.35 WIB. Rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II yang kurang memuaskan menjadi faktor domestik yang membebani rupiah.

Siang tadi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut hanya tumbuh 5,05% (yoy), lebih lambat dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,07% (yoy).

Baca Juga: Saat AS-China Lanjut Berperang, Akankah BPS Jadi Penyelamat Rupiah?

Dengan realisasi tersebut, geliat investasi pada aset-aset berisiko berbasis rupiah menjadi kurang diminati pelaku pasar. Alhasil, bak peribahasa nasi sudah menjadi bubur, rupiah harus menerima nasib buruk dengan legawa, yakni terkoreksi bertubi-tubi di hadapan mata uang Asia dan dunia.

Berdasarkan pantauan WE Online, rupiah bergerak melemah di hampir semua mata uang, termasuk di hadapan dolar (-0,10%), poundsterling (-0,76%), dan euro (-0,76%).

Baca Juga: Gawat! Investor Bakar hingga Minus 1,50%, Alasannya Ngeri Banget!

Beruntungnya, rupiah masih dapat mempertahankan posisinya sebagai mata uang terlemah keempat di Asia. Ya, meski tertekan, rupiah masih lebih baik daripada dolar Taiwan (0,18%), won (0,25%), dan yuan (0,84%).

Sebagai informasi, investor tengah dihadapkan dengan keputusan sulit di tengah polemik perang dagang AS dan yang kembali memanas.

Baca Juga: Jika AS Mau Perang, Mari Kita Berperang

Jika sentimen domestik seperti pertumbuhan ekonomi nasional tak memberi kepuasan, tentu mudah saja bagi investor untuk berpaling pada aset-aset investasi lainnya yang lebih menjanjikan, yaitu dolar AS.

Didukung oleh sentimen tesebut, dolar AS masih menjelma sebagai mata uang yang perkasa di hadapan mayoritas mata uang Asia. Satu-satunya mata uang Benua Kuning yang mampu menekan dolar AS adalah yen dengan apresiasi sebesar 0,41%, selain itu tak ada yang berkutik. Penulis/Editor: Lestari Ningsih

Foto: M Risyal Hidayat

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bagaikan Nasi Sudah Menjadi Bubur, Rupiah Terima Nasib Saja!"

Post a Comment

Powered by Blogger.