Investing.com - rontok Rabu di Asia usai bank sentral Selandia Baru RBNZ secara mengejutkan memangkas suku bunga.
Pasangan anjlok 1,9% menuju 0,6400 pada pukul 11.10 WIB setelah RBNZ tanpa diduga memotong suku bunga 50 basis poin untuk menghadang perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Komite Kebijakan Moneter sepakat bahwa OCR (Official Cash Rate) yang lebih rendah diperlukan untuk tetap memenuhi target inflasi dan ketenagakerjaan," komite kebijakan moneter RBNZ mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyertai keputusan suku bunga.
"Pertumbuhan PDB telah melambat selama setahun terakhir dan hambatan pertumbuhan terus meningkat. Dengan tidak adanya stimulus moneter tambahan, kesempatan kerja dan inflasi kemungkinan akan relatif menurun terhadap target kami," bunyi pernyataan itu.
Pasangan juga turun 0,9% ke 0,6698 dalam spekulasi bahwa Reserve of (RBA) akan mengikuti jejak kebijakan dari rekan bank sentral Selandia Baru.
Yuan juga tetap menjadi fokus setelah People Bank of China (PBOC) merilis referensi kurs tengah yuan di 6,9996 Rabu pagi.
"Investor mungkin menjadi khawatir bahwa kurs tengah itu akan melewati 7 di masa depan, yang akan dilihat sebagai tanda bahwa ruang depresiasi masih tetap besar," urai Tommy Xie, seorang ekonom di Oversea-Chinese Banking Corp dalam laporan Bloomberg. "Penetapan kurs dalam beberapa hari mendatang akan mengirim sinyal yang sangat penting dari sikap bank sentral China."
AS secara resmi menilai China sebagai manipulator mata uang Senin, seminggu setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif tambahan atas barang-barang impor China dimulai 1 September mendatang.
Dalam sebuah pernyataan, PBOC mengatakan, "Amerika Serikat mengabaikan fakta-fakta dan melabeli China sebagai 'manipulator mata uang', yang merupakan perilaku yang membahayakan orang lain dan diri sendiri."
Bank sentral menambahkan bahwa hal itu tidak hanya akan “secara serius merusak tatanan keuangan internasional, tetapi juga memicu gejolak pasar keuangan. Ini juga akan sangat menghambat perdagangan internasional dan pemulihan ekonomi global, dan pada akhirnya akan menderita karena ini.”
Pasangan terakhir naik di 7.0448, bertambah 0,3%. yang melacak greenback terhadap mata uang lainnya menguat 0,1% ke 97,315.
Pasangan meningkat 0,4% menjadi 106,09.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Selandia Baru Rontok usai RBNZ Pangkas Suku Bunga"
Post a Comment