Investing.com - AS stabil Rabu (28/08) pagi di Asia setelah jatuh semalam di tengah ketidakpastian seputar perang dagang antara AS-Cina dan terjadinya inversi kurva imbal hasil obligasi AS.
naik 0,1% ke 97,998 pada pukul 11.58 WIB.
Perkembangan sengketa perdagangan antara AS dan tetap menjadi fokus. Presiden AS Donald Trump mengklaim pada hari Senin bahwa pejabat Cina telah menghubungi pihaknya melalui saluran telepon dan menawarkan untuk melanjutkan negosiasi, tetapi Beijing mengklaim pada hari berikutnya bahwa tidak mengetahui bahwa panggilan telepon itu pernah terjadi.
Ketegangan antara kedua belah pihak meningkat pekan lalu setelah AS dan Cina keduanya mengumumkan langkah-langkah tarif baru dan Trump tampaknya mengancam akan menggunakan kekuatan darurat untuk memaksa perusahaan-perusahaan AS berhenti untuk membuat produk di Cina.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 2 tahun turun ke 1,526%, menciptakan "inversi kurva imbal hasil," fenomena yang dinilai sebagai sinyal dan pernah beberapa kali terjadi menjelang sejumlah resesi AS di masa lalu dan menjadi pemicu kekhawatiran di antara trader.
Pasangan turun 0,2% menjadi 0,6737, melanjutkan penurunan setelah Deputi Gubernur Reserve of (RBA) Guy Debelle mengatakan mata uang domestik yang melemah mendukung ekonomi dan penurunan lebih lanjut akan lebih bermanfaat.
Suramnya prospek ekonomi di Cina, yang merupakan mitra dagang terbesar , juga disebut sebagai penghambat tren naik dolar Aussie.
Pasangan turun 0,4% mencapai 0,6335. Pasangan naik tipis 0,1%.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Kembali Stabil Dipicu Kekhawatiran Sinyal Resesi"
Post a Comment