Oleh Gina Lee
Investing.com - Dolar Amerika Serikat beranjak turun pada Selasa (19/01) petang di tengah ekspektasi investor calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan menegaskan komitmen yang lebih konservatif terhadap nilai tukar mata uang yang ditetapkan pasar ketika menyampaikan testimoni di Capitol Hill.
melemah tipis 0,09% di 90,672 menurut data Investing.com pukul 13.17 WIB. Pasangan menguat sebesar 0,31% di 104,01 di mana of Japan (BOJ) dan Bank Sentral (ECB) akan menyampaikan keputusan kebijakannya pada hari Kamis.
Pasangan naik 0,42% di 0,7712 dan menguat 0,39% ke 0,7134. Pasangan turun tipis 0,04% di 6,4874 dan naik 0,17% ke 1,3607.
Adapun rupiah () melemah 0,20% di 14.087,5 per dolar AS sampai pukul 13.24 WIB.
Yellen akan bersaksi di depan Komite Senat AS sebagai bagian dari sidang konfirmasi Senatnya, di mana ia kemungkinan akan membahas topik mulai dari kebijakan valuta asing hingga pajak.
Calon kepala Departemen Keuangan AS yang diajukan Presiden terpilih AS Joe Biden dilaporkan akan menegaskan komitmen AS terhadap nilai tukar yang ditentukan pasar dan menunjukkan bahwa negara tidak menginginkan dolar AS yang lebih lemah untuk meraih keunggulan kompetitif dan juga diharapkan akan menyampaikan kepada komite bahwa pemerintah harus "bertindak berani" terkait paket bantuan COVID-19 berikutnya.
Komentar tersebut menunjukkan kembalinya ke postur kebijakan yang lebih tradisional, dengan Presiden Donald Trump yang keluar sering mengecam penguatan dolar. Biden dan pemerintahannya akan dilantik pada hari Rabu.
Mata uang AS mengawali perdagangan tahun 2021 ini dengan menguat hampir 2% terhadap mata uang utama karena imbal hasil obligasi AS naik setelah Biden mengusulkan paket bantuan COVID-19 senilai $1,9 triliun selama minggu sebelumnya. Ekspektasi kebijakan moneter AS yang sangat longgar dan harapan untuk pemulihan ekonomi pasca-COVID-19 secara global membuat dolar merosot hampir 7% pada tahun 2020.
Kerugian juga telah dibatasi oleh pelepasan spekulasi bearish baru-baru ini di mana data menunjukkan bahwa hedge fund menumpuk posisi net short terbesar sejak Mei 2011 di pekan terakhir 12 Januari. Posisi besar itu menunjukkan bahwa trader lebih cenderung untuk mengurangi posisinya daripada menambah spekulasi yang sudah besar.
Namun, beberapa investor masih memperkirakan mata uang tersebut pada akhirnya melanjutkan tren penurunan selama 2021.
Prospek ekonomi yang membaik di bawah peningkatan belanja fiskal dan vaksinasi yang dipercepat, bersama dengan kebijakan moneter yang sangat longgar, akan menghambat setiap upaya reli yang lebih berkelanjutan, analis Commonwealth Bank of , Kim Mundy mengatakan dalam catatan.
"Kenaikan lanjutan USD minggu ini akan ditahan," tambah catatan itu.
naik 0,16% di 1,2095 pukul 13.26 WIB.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Melemah Tipis Jelang Sidang Calon Menkeu AS di Senat"
Post a Comment