Search

Dolar AS Terus Melemah, Pernyataan Yellen Dorong Minat Risiko

© Reuters © Reuters

Oleh Peter Nurse

Investing.com - Amerika Serikat masih melemah di awal perdagangan pada Rabu (20/01) petang lantaran meningkatnya sentimen risiko setelah komentar Janet Yellen, calon Menteri Keuangan AS yang diajukan Joe Biden, mengenai arah pengeluaran fiskal tambahan yang substansial untuk merangsang perekonomian AS.

Pada pukul 16.01 WIB, indeks dolar AS terus turun 0,13% di 90,358 menurut data Investing.com. turun 0,1% ke 103,79 menjelang pertemuan penetapan suku bunga terbaru dari of Japan pada hari Kamis. 

naik tipis 0,01% ke 1,2130, menguat 0,44% di 1,3688 dan naik 0,49% di 0,7733.

Adapun rupiah berakhir melemah 0,14% di 14.030,0 per dolar AS hingga pukul 14.59 WIB.

Yellen tampil di hadapan Komite Senat AS Selasa sebagai bagian dari sidang konfirmasi, dan mantan kepala Federal Reserve tersebut mendesak Kongres untuk "bertindak besar" terkait bantuan Covid-19.

Ia membela kebutuhan akan paket bantuan senilai $1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden terpilih AS Joe Biden guna menghidupkan kembali ekonomi yang lesu dan melindungi diri dari dampak negatif pandemi virus corona.

Penentangan pun mencuat terhadap rencananya dari anggota parlemen Republik atas jumlah biaya yang dikeluarkan mengingat adanya defisit anggaran yang sudah cukup besar. Tetapi Yellen menyatakan bahwa manfaatnya akan jauh melebihi biaya tersebut untuk jangka panjang.

"Stimulus fiskal lebih lanjut, bersama dengan Federal Reserve yang tidak reaktif, akan membuat suku bunga riil acuan AS bahkan lebih negatif dan secara alami membebani dolar," kata analis ING, dalam catatan riset.

Perhatian sekarang tertuju pada pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS di Washington, pada pukul 12 PM ET (1700 GMT), di tengah kehadiran petugas keamanan yang ketat akibat mencuatnya kekhawatiran tentang kemungkinan kerusuhan sipil.

Di Italia, Perdana Menteri Giuseppe Conte memenangkan mosi percaya di Senat Selasa malam, menyusul kemenangan DPR pada Senin, setelah ditinggal anggota junior koalisinya. Namun, ia akan terus maju tanpa kursi mayoritas yang solid di Senat.

Meskipun hal ini tidak mungkin untuk sepenuhnya mengakhiri ketidakpastian politik Italia, hal tersebut menunjukkan "dampak terbatas yang berlanjut pada euro dan terbatasnya peningkatan premi risiko dalam mata uang," tambah ING.

suku bunga terbaru Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis tampaknya akan menjadi sorotan besar, tetapi perubahan atas kebijakan moneternya terlihat tidak mungkin terjadi karena bank sentral tersebut telah mengajukan paket pelonggaran yang besar dan kuat pada bulan Desember silam.

“Fokus pertemuan ECB hari Kamis adalah komentar [Presiden Christine] Lagarde tentang masa depan pembelian obligasi dan perbedaan pendapat di kalangan anggota,” kata analis Nordea Jan von Gerich.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar AS Terus Melemah, Pernyataan Yellen Dorong Minat Risiko"

Post a Comment

Powered by Blogger.