Oleh Gina Lee
Investing.com - Dolar Amerika Serikat beranjak naik pada Kamis (14/12) pagi terhadap mata uang lain di mana investor masih menunggu rencana kebijakan stimulus lanjutan dari Presiden terpilih AS Joe Biden.
menguat tipis 0,06% di 90,385 menurut data Investing.com pukul 11.49 WIB. menguat 0,18% di 104,03. Sedangkan naik 0,21% dan naik 0,28% di 0,7197.
Rupiah () bergerak melemah 0,28% di 14.095,0 per dolar AS sampai pukul 10.48 WIB. naik tipis 0,05% menjadi 6,4712. Data perdagangan yang dirilis sebelumnya pun cukup baik di mana tumbuh 18,1% tahun ke tahun, tumbuh 6,5% tahun ke tahun dan senilai $78,17 miliar di bulan Desember.
Pasangan naik tipis 0,02% di 1,3639 dan turun 0,09% di 1,2146 pukul 11.53 WIB.
Biden dijadwalkan akan menjelaskan rencana "triliunan dolar" dalam langkah-langkah stimulus COVID-19 hari ini. Harapan investor bahwa langkah-langkah tersebut akan mengarah pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat sehingga bisa menopang imbal hasil obligasi AS, yang pada gilirannya memberikan dorongan pada greenback.
Investor terus melepas spekulasi bearish, yang juga membantu mata uang AS mempertahankan keuntungan yang dibuat pada hari Rabu. Prospek langkah-langkah stimulus membebani obligasi pemerintah AS dan yield acuan obligasi mencapai 1% untuk pertama kalinya sejak Maret 2020 sehingga mampu mendorong dolar mengalami kenaikan dalam empat dari lima sesi perdagangan terakhir.
mempertahankan kenaikan 10% dari hari Rabu, rally setelah penurunan hampir $12.000 dari level tertinggi sepanjang masa di $42.000 yang terlihat selama minggu sebelumnya. Harga bitcoin melonjak 11,29% di $37,403.0 pada pukul 11.58 WIB pagi ini.
Namun, beberapa investor berhati-hati dan memperingatkan bahwa kenaikan dolar bisa jadi bersifat sementara, karena penumpukan posisi bearish dibatalkan. Para spekulan FOREX telah melakukan aksi jual bersih terhadap dolar sejak Maret 2020 lantaran lonjakan minat investor untuk aset berisiko membuat mereka menjauh dari dolar. Suntikan dana stimulus lanjutan juga akan mendukung sentimen risiko dalam jangka panjang, yang selanjutnya mengurangi permintaan untuk dolar safe-haven.
“Saya pikir posisi dalam aset berisiko menjadi perhatian, sehingga mungkin ada tekanan dalam dolar untuk waktu dekat,” kepala ahli strategi FX of America (NYSE:BAC) di Shusuke Yamada mengatakan kepada Reuters.
"Saya fokus pada kelemahan dolar secara bertahap pada tahun 2021," tambah Yamada.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Naik & Bitcoin Melonjak, Biden akan Ungkap Rencana Stimulus ‘Triliunan”"
Post a Comment