Outlook Mingguan Forex: 01 - 05 April

Investing.com - Minggu ini investor akan melihat ke depan untuk laporan ketenagakerjaan pemerintah Amerika Serikat untuk bulan Maret, dengan angka pada pertumbuhan upah kemungkinan akan diawasi ketat setelah Federal Reserve tampaknya mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini.

Investor juga akan mendapat pembaruan tentang penjualan ritel AS dan aktivitas manufaktur.

Laporan ekonomi mengambil signifikansi tambahan setelah pasar obligasi AS mengeluarkan peringatan resesi ketika imbal hasil Treasury 10-tahun turun di bawah imbal hasil Treasury tiga-bulan untuk pertama kalinya sejak 2007 awal bulan ini.

Pembicaraan perdagangan tingkat tinggi antara AS dan China juga akan tetap menjadi fokus ketika Wakil Perdana Menteri China Liu He datang ke Washington untuk bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Ada juga berita utama Brexit untuk dipantau di tengah kekhawatiran bahwa tidak ada kesepakatan penarikan akan tercapai sebelum batas waktu 12 April.

Pound Inggris berada di bawah tekanan pada hari Jumat, dengan jatuh ke level terendah 1,2979, sebelum mundur kembali ke 1,3033 pada akhir perdagangan.

Mata uang tetap jauh di atas posisi terendah pada bulan Desember, sebagian karena "pasar telah mulai menetapkan harga dalam penundaan yang lama dan itu risiko dan sterling positif," kata Greg Anderson, kepala global strategi valuta asing di BMO Capital Markets.

Langkah Sterling menopang - yang bertahan naik 0,05% menjadi 96,81 - membantunya pulih dari penurunan sebelumnya pada laporan data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan, yang menambah keyakinan bahwa ekonomi negara kehilangan momentum.

Pengeluaran konsumen AS hampir tidak naik di bulan Januari dan pendapatan naik sedikit di bulan Februari. Laporan dari Departemen Perdagangan juga menunjukkan tekanan harga mereda pada Januari, dengan ukuran inflasi keseluruhan membukukan kenaikan tahunan terkecil dalam hampir 2-1/2 tahun. Pengeluaran konsumen menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi Amerika.

Dengan pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang jinak, data hari Jumat mendukung kasus Fed untuk mengakhiri kampanye pengetatan moneter tiga tahun.

"Itu angka yang lembut," kata Anderson. "Sangat melegakan bahwa tidak ada alasan bagi Fed untuk menaikkan suku bunga."

Euro pada hari Jumat menuju bulan terburuk sejak Oktober, terbebani oleh kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dan sinyal hati-hati dari Bank Sentral Eropa. Pembuat kebijakan memangkas perkiraan pertumbuhan untuk ekonomi zona euro awal bulan ini dan meluncurkan putaran baru pinjaman murah ke bank-banknya.

sedikit lebih rendah di 1,1216, turun 1,43% untuk bulan ini.

Menjelang minggu yang akan datang, Investing.com telah menyusun daftar peristiwa penting yang kemungkinan akan mempengaruhi pasar.

Senin, 1 April

China akan menerbitkan PMI manufaktur Caixin-nya.

Inggris akan merilis data aktivitas di sektor manufakturnya.

Zona euro akan mempublikasikan data inflasi awal.

AS akan melaporkan penjualan ritel dan Institute of Supply Management akan mempublikasikan indeks pabrikannya.

Gubernur Bank of Canada Stephen Poloz akan berbicara.

Selasa, 2 April

Australia akan mempublikasikan data tentang persetujuan bangunan.

Reserve Bank of Australia akan mengumumkan suku bunga acuannya dan menerbitkan pernyataan suku bunga, yang menguraikan kondisi ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan kebijakan moneter.

Inggris akan mempublikasikan data kegiatan sektor konstruksi.

AS akan melaporkan pesanan barang tahan lama.

Rabu, 3 April

Australia akan merilis data penjualan ritel dan perdagangan.

China akan menerbitkan PMI layanan Caixin-nya.

Inggris merilis data pada aktivitas sektor jasa.

AS akan mempublikasikan laporan ASF nonfarm payrolls dan indeks non-manufaktur ISM.

Kamis, 4 April

Jerman akan merilis data pesanan pabrik.

Bank Sentral Eropa akan menerbitkan risalah pertemuan kebijakan moneter terbarunya.

Jumat, 5 April

Pasar keuangan di Tiongkok akan ditutup untuk liburan.