Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat lanjut melemah pada Rabu (24/02) petang dengan trader berspekulasi pada mata uang berisiko setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mempertahankan pandangan dovish dalam kesaksian tengah tahunannya di depan Kongres AS.
Pada pukul 17.00 WIB, indeks dolar AS masih turun 0,11% ke 90,067 menurut data Investing.com. naik 0,11% ke 1,2162, terus naik 0,49% di 105,76 dan naik tipis 0,08% ke 0,7916.
Adapun rupiah bergerak menguat 0,04% ke 14.085,0 per dolar AS pada penutupan perdagangan sampai pukul 14.57 WIB.
Kepala Fed Powell menegaskan pada Selasa bahwa suku bunga AS akan tetap rendah untuk beberapa waktu dan bank sentral akan terus membeli obligasi guna mendukung ekonomi AS, bahkan ketika Kongres AS bersiap untuk mengesahkan paket dukungan baru senilai $1,9 triliun dari Presiden Joe Biden.
"Perekonomian masih jauh dari sasaran ketenagakerjaan dan inflasi kami, dan kemungkinan akan membutuhkan waktu untuk mencapai kemajuan substansial lebih lanjut," kata Powell, dalam teks kesaksiannya yang disampaikan Selasa kepada Komite Senat. Ia melanjutkan kesaksiannya selama dua hari pada Rabu malam setempat.
Meskipun kebijakan ini dirancang untuk mendukung ekonomi AS, banyak yang melihatnya sebagai sentimen negatif jangka panjang untuk dolar.
"Likuiditas USD akan tiba dalam jumlah besar minggu ini," kata analis di Nordea, dalam catatan riset, "yang seharusnya menjadi berita baik untuk minat risiko tetapi tidak untuk USD."
Ada optimisme yang berkembang mengenai prospek ekonomi global, menghasilkan uang mengalir ke mata uang yang diharapkan mendapat manfaat dari peningkatan perdagangan global dan ke negara-negara yang bangkit kembali dengan cepat dari pandemi.
Misalnya, naik 0,5% ke 0,7373, tertinggi dalam tiga tahun, setelah mempertahankan suku bunganya tidak berubah sebesar 0,25%. Meskipun mengatakan bahwa pihaknya siap untuk menurunkan suku bunga uang lebih lanjut jika diperlukan, RBNZ mengatakan risiko terhadap ekonomi mulai saat ini "seimbang".
Lembaga pemeringkat Standard & Poor menaikkan peringkat negara Selandia Baru menjadi AA+ awal pekan ini, peningkatan negara pertama di dunia sejak dimulainya pandemi, mengutip keberhasilannya dalam mengendalikan Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang dihasilkan.
Selain itu, naik 0,23% ke 1,4143 pukul 17.14 WIB. Perdana Menteri Raya Boris Johnson menguraikan rencana untuk meringankan pembatasan penguncian yang dilakukan saat ini secara bertahap awal minggu ini karena negara tersebut terus melanjutkan peluncuran vaksinnya yang cepat.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Masih Turun, Testimoni Powell soal Ekonomi Isyaratkan ‘Dovish’"
Post a Comment