Oleh Peter Nurse
Investing.com - Dolar Amerika Serikat makin melemah pada Kamis (18/02) petang setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve memperkuat sikap kebijakan moneter yang longgar dan Indonesia (BI) pun memangkas suku bunga acuannya menjadi 3,5% dalam hasil rapat dewan gubernur hari ini.
Pada pukul 16.05 WIB, Indeks Dolar AS terus melemah 0,24% ke 90,727 menurut data Investing.com.
Sebelumnya, memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5%, seperti yang diharapkan. Langkah itu mencerminkan penguatan rupiah yang berkelanjutan selama empat bulan terakhir.
Sampai pukul 14.59 WIB, turun tipis 0,11% ke 14.025,0 per dolar AS.
menguat 0,26% di 1,2067, makin naik 0,44% ke 1,3914 dan turun 0,11% ke 105,74, sedangkan beranjak naik 0,38% di 0,7779 pukul 16.05 WIB.
Federal Reserve merilis dari pertemuan kebijakan bulan Januari pada hari Rabu, dan ini memperkuat rencananya untuk membiarkan ekonomi terlalu panas sambil mempertahankan kebijakan moneter yang sangat akomodatif.
"Risalah rapat Federal Reserve mengindikasikan bahwa bank sentral optimis terhadap prospek pertumbuhan Amerika Serikat pada 2021 - lebih dari sebelumnya," kata Yohay Elam, analis di FX Street, dalam catatan riset.
“Namun, Fed tampaknya tidak bergerak dari semua pembicaraan mengenai tingkat inflasi yang lebih tinggi dan kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga atau mengurangi skema pembelian obligasi. Dalam keadaan ini, greenback kemungkinan akan tetap berada di bawah tekanan."
Kemajuan pun tengah dibuat untuk paket stimulus senilai $1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden lantaran Presiden AS tersebut bertemu dengan para pemimpin buruh pada hari Rabu untuk mencari dukungan stimulus.
Paket ini mendorong banyak diskusi tentang kemungkinan jalur tingkat inflasi ke depan, karena paket ini diharapkan mayoritas berasal dari pinjaman.
Ekonomi AS menerima beberapa berita positif pada hari Rabu. tumbuh sebesar 5,3% sebulan pada Januari, berbeda dengan perkiraan pertumbuhan 1,1% dan penurunan 1% di bulan Desember.
"Beberapa orang khawatir bahwa kabar baik ini adalah berita buruk - karena dapat menurunkan tekanan untuk stimulus," tambah Elam. “Namun, pengangguran tetap tinggi, di mana sekitar sepuluh juta warga Amerika masih kehilangan pekerjaannya. Klaim pengangguran mingguan akan memberikan pengingat bahwa ekonomi masih terus berjuang."
Mingguan akan dirilis pada pukul 8:30 AM ET (1330 GMT).
Adapun, lanjut naik 0,04% di 6,9715 pukul 16.13 WIB menjelang pertemuan terbaru bank sentral Turki, di mana suku bunga diperkirakan tidak akan berubah sebesar 17% selama dua bulan ini.
telah melonjak terhadap dolar sejak Presiden Recep Tayyip Erdogan merombak tim kebijakan ekonominya pada November, menempatkan gubernur bank sentral baru yang segera memberikan serangkaian kenaikan suku bunga untuk mendukung mata uang yang sebelumnya terpukul.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Makin Lemah Rupiah Turun, BI Pangkas Bunga Acuan Jadi 3,5%"
Post a Comment