Oleh Peter Nurse
Investing.com - Dolar Amerika Serikat lanjut menguat pada Senin (08/02) petang setelah laporan sektor pekerjaan di AS mengecewakan pada hari Jumat menimbulkan pertanyaan tentang kekuatan pemulihan ekonomi negeri paman sam tersebut.
Pada pukul 15.58 WIB, Indeks dolar AS makin menguat 0,20% di 91,148 menurut data Investing.com. juga naik 0,25% di 105,63, melemah 0,16% di 1,3712 dan turun 0,14% di 0,7666.
Adapun rupiah berakhir menguat 0,14% di 14.000,0 per dolar AS sampai pukul 14.57 WIB ().
AS pada Jumat silam untuk bulan Januari menunjukkan ada lebih sedikit pekerjaan yang diciptakan perekonomian daripada yang diantisipasi, hanya tercatat sebanyak 49.000.
"Data pekerjaan AS yang mengecewakan itu kemungkinan menandai akhir dari tahap pertama pemulihan dolar," kata Marc Chandler, Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Global Forex.
Namun, "kami menduga bahwa data ketenagakerjaan bukanlah pengubah permainan," tambah Chandler. “Ekonomi AS sedang berkembang, dan , dan utamanya , mengalami kontraksi. Selain itu, dengan satu atau lain cara, AS akan memberikan lebih banyak stimulus fiskal secara signifikan."
Prospek stimulus fiskal yang besar dan kuat dari pemerintahan Presiden Joe Biden meningkat pada hari Jumat setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS mengadopsi resolusi anggaran yang membebaskan Senat, membuka jalan untuk mengesahkan RUU stimulus dengan hanya suara dari pihak Demokrat saja.
Menteri AS Janet Yellen menambahkan dukungannya terhadap stimulus, mengatakan AS dapat kembali ke jumlah pekerjaan penuh pada tahun 2022 jika menyediakan paket stimulus yang cukup kuat.
melemah tipis 0,06% di 1,2035 pukul 16.04 WIB. stagnan di bulan Desember, mendatar di bulan tersebut setelah direvisi naik sebesar 1,5% pada bulan sebelumnya karena kebijakan lockdown menahan pertumbuhan ekonomi terbesar di Eropa itu. Ini adalah stagnasi pertama setelah catatan ekspansi selama tujuh bulan berturut-turut.
Faktor lain yang berpotensi membantu dolar bergerak naik terhadap euro adalah kecepatan relatif peluncuran vaksin di dua wilayah.
"Beberapa perkiraan melihat AS mencapai kekebalan kelompok dengan rencana vaksinnya pada awal Agustus," kata analis di ING, dalam catatan riset, "sementara Uni Eropa kemungkinan tidak mencapai tonggak itu hingga akhir Oktober."
Sedangkan, mempertahankan sebagian besar kenaikan minggu lalu meskipun laporan akhir pekan menunjukkan bahwa tahap akhir transisi Brexit telah melumpuhkan ekspor ke Uni Eropa. Ekspor turun sebesar 68% dari tahun sebelumnya, menurut perkiraan Asosiasi Pengangkutan Jalan, sebuah kelompok industri yang paling terpukul parah oleh peningkatan proses birokrasi yang terlibat.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Lanjut Menguat Pasca Pengumuman Data Ketenagakerjaan"
Post a Comment