Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Awan mendung bergelayut mewarnai pergerakan nilai tukar pada perdagangan spot pagi ini, Jumat (25/01/2019). Satu di antara awan mendung itu adalah rilis data investasi langsung asing (foreign direct investment atau FDI) untuk periode kuartal IV tahun 2018.
Meskipun dibuka menguat 0,07% ke level Rp14.150 per dolar AS, bayangan akan rilis data FDI langsung mendapat respons dari para investor terhadap pergerakan nilai tukar. Alhasil, hingga pukul 09.40 WIB, rupiah berbalik menciut di hadapan dolar AS.
Ditambah pula dengan adanya ketidakpastian politik AS, perundinga dagang AS-China, serta ketidakpastian hasil voting Brexit membuat nilai tukar rupiah dan mata uang negara berkembang lainnya kembali tertekan.
Bersama dengan rupiah, nilai tukar dolar Hongkong dan yen menjadi mata uang yang tidak mampu berkutik di hadapan dolar As. Pasalnya, meskipun tipis, dolar AS mampu menekan 0,01% dolar Hongkong dan menekan 0,12% yen Jepang.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya justru bergerak sebalikanya. menguat 0,10% per dolar AS, won menguat 0,17% per dolar AS, dolar menguat 0,12% per dolar AS, dan dolar Taiwan menguat 0,09% per dolar AS.
Asal tahu saja, pada pekan depan(30-31/01/2019) pemerintah AS dan China akan kembali melakukan pertemuan terkait dengan negosiasi damai dagang AS-China. Harapannya, damai dagang tersebut akan menjadi sentimen positif bagi perdagangan global, khususnya Indonesia.
Selain itu, pada pekan yang sama, voting parlemen atau Brexit juga akan diselenggarakan pada 29/01/2019 mendatang.Penulis/Editor: Lestari Ningsih
Foto: Shotbycerqueira
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Awan Mendung Bergelayut, Dolar AS Bikin Rupiah Ciut"
Post a Comment