Oleh Gina Lee
Investing.com – Amerika Serikat menguat pada Jumat petang sebelum pengumuman laporan pekerjaan AS terbaru. Data tersebut dapat memberikan indikasi AS bisa memperketat kebijakan moneternya lebih awal dari dan di mana prospeknya tampak masih jauh.
naik 0,10% ke 92,347 pukul 12.38 WIB menurut data Investing.com.
Pasangan turun tipis 0,08% di 109,82. melemah 0,23% di 0,7387 dan turun tipis 0,07% di 0,7048.
Pasangan sedikit naik 0,07% ke 6,4652 pukul 12.41 WIB. Di Indonesia, rupiah masih beranjak turun 0,20% di 14.369,0 per dolar AS hingga pukul 12.50 WIB.
Pasangan turun 0,08% di 1,3916. mempertahankan suku bunganya tidak berubah sebesar 0,10% dan penetepan kebijakan lainnya juga tetap tidak berubah saat mengeluarkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis kemarin. BOE, bagaimanapun, menguraikan rencana menuju pengurangan aset dan kenaikan suku bunga di tahun-tahun mendatang.
juga memberikan keputusan kebijakannya sebelumnya.
Komentar Wakil Ketua Federal Reserve AS Richard Clarida pada pekan ini, di mana ia mengatakan kondisi untuk kenaikan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022, memberikan fokus lebih pada pemulihan pasar tenaga kerja dari COVID-19 dan laporan pekerjaan AS hari ini.
"Ini tentu terasa laporan pekerjaan utama membawa makna nyata," baik untuk ekonomi dan suku bunga, Kepala Riset Pepperstone Chris Weston mengatakan kepada Reuters.
Jika jumlahnya melebihi satu juta, maka itu bisa mengirim dolar dan imbal hasil AS naik tajam, sementara angka di bawah 650.000 bisa menimbulkan kegugupan, meskipun mungkin bukan dolar jika mendapat keuntungan dari penghindaran risiko investor, tambahnya.
Investor juga mencerna data ekonomi AS yang beragam dirilis awal pekan ini. Data, yang dirilis pada hari Rabu, menunjukkan berada di 330.000 pada bulan Juli, sebesar 59,9, berada di 53,8 dan berada di 64,1.
Namun, investor menyambut baik penurunan angka AS, tercatat hanya 385.000 klaim diajukan selama seminggu terakhir.
Meskipun mata uang Antipodean yang lebih berisiko bergerak turun karena greenback menguat, dolar Selandia Baru siap menjadi mata uang G10 dengan kinerja terbaik saat pekan ini berakhir. Ekspektasi juga berkembang bahwa Reserve Bank of New Zealand akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 18 Agustus mendatang.
Namun, mata uang negara mitra Australia bergerak terbatas. Bahkan rekor surplus perdagangan atau nada hawkish yang mengejutkan dari Reserve Bank of saat merilis keputusan kebijakannya di awal pekan sudah cukup mempengaruhi pergerakan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Beranjak Menguat, Investor Nantikan Rilis Data Ketenagakerjaan"
Post a Comment