Investing.com - jatuh lebih dari 1% setelah Perdana Menteri Boris Johnson berencana mengubah aturan yang menjamin tahap transisi Brexit tidak diperpanjang melewati akhir tahun depan dan hal tersebut menghidupkan kembali ancaman pemisahan tanpa adanya kesepakatan.
Menurut laporan yang dilansir Bloomberg Selasa (17/12) petang, sterling merosot tajam ke level terendah Juli lantaran trader bereaksi terhadap berita itu. Undang-undang Johnson yang direncanakan akan mencakup teks hukum untuk mencegah penundaan di hari keluar dari Uni , bahkan jika tidak ada ketentuan perdagangan baru telah diamankan pada waktunya, kata seorang pejabat.
melemah 1,1% hari ini di $1,3186 pada pukul 15:26 WIB. Mata uang ini telah naik ke level $1,3514 pada hari Jumat ketika Partai Konservatif meraih kemenangan dalam pemilihan umum Inggris sehingga memicu optimisme akan adanya resolusi cepat terkait kebuntuan masalah Brexit.
Para pemimpin Uni telah memperingatkan bahwa sangat tidak mungkin tim perunding akan dapat menyelesaikan jenis kesepakatan yang diinginkan Johnson itu, yang ia contohkan dengan kesepakatan Kanada dengan Uni Eropa dalam waktu 11 bulan antara hari Brexit 31 Januari dan batas waktu pada bulan Desember. Hal ini menimbulkan masalah baru pemisahan dari Uni Eropa pada akhir tahun 2020.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pound Turun Drastis Terpukul Rencana Baru PM Inggris soal Brexit"
Post a Comment