Investing.com - Indeks dolar AS masih melemah pada hari Jumat (01/10) di Asia setelah laporan menyatakan bahwa pejabat Cina ragu dapat mencapai solusi jangka panjang yang komprehensif terkait perang perdagangan AS-Cina.
Para pejabat Cina menyalahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sifatnya yang impulsif serta khawatir bahwa ia bisa mundur dari kesepakatan kendati kedua negara siap menandatangani kesepakatan dalam beberapa minggu mendatang, Bloomberg melaporkan.
Laporan itu muncul ketika Trump mengatakan kedua belah pihak akan segera mengumumkan tempat baru bagi dirinya dan Presiden Cina Xi Jinping untuk menandatangani kesepakatan perdagangan tahap satu setelah Chili membatalkan rencana pertemuan puncak APEC.
Pada hari Kamis, Federal Reserve AS memangkas suku bunga acuan ke kisaran sasaran antara 1,50% dan 1,75% dan menghapus frasa kebijakan sebelumnya bahwa "akan bertindak menyesuaikan" untuk menjaga ekspansi ekonomi.
Keputusan tersebut sudah diperkirakan pasar setidak menimbulkan dampak besar pada dolar.
Laporan terbaru ketenagakerjaan AS akan diumumkan malam nanti dan diperkirakan bakal menunjukkan penurunan dalam penciptaan lapangan pekerjaan.
Pasangan tidak berubah pada 108.00 karena trader mengabaikan data yang menunjukkan (PMI) turun menjadi 48,4.
Pasangan naik tipis 0,1%. Meskipun bukan penggerak arah, (PMI) berada di level 51,7 untuk bulan Oktober, dibandingkan dengan ekspektasi 51,0.
Pasangan dan melanjutkan momentum ke atas dengan masing-masing naik sebesar 0,2% dan 0,3%.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Tetap Melemah Ditengah Ketidakpastian Baru Perdagangan"
Post a Comment