Investing.com - Dolar AS beranjak melemah terhadap mata uang lainnya pada hari Jumat, dan investor menunggu untuk melihat apakah Gedung Putih akan memberlakukan tarif tambahan pada China.
, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,09% ke 94,90 pada pukul 15.48 WIB.
Presiden AS Donald Trump bisa mengenakan tarif barang senilai $200 miliar lainnya yang dapat diberlakukan segera setelah hari Jumat. China mengatakan akan membalas jika tarif baru diberlakukan.
Sementara itu negosiasi perdagangan untuk merubah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada terus berlanjut. Tetangga utara Amerika tersebut mengatakan ada ruang untuk membuat kesepakatan, tetapi kesepakatan pada akhir Jumat ini sepertinya tidak mungkin terjadi.
Loonie terdongkrak tinggi terhadap dolar, jatuh 0,09% ke 1,3131.
Dolar melemah terhadap yen safe-haven, dengan menurun 0,04% menjadi 110,71 di tengah laporan bahwa Trump akan meninjau perdagangan dengan Jepang berikutnya. Presiden AS itu sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang defisit perdagangan AS dengan Jepang.
Euro dan sterling terdorong naik vs dolar yang lebih rendah, di mana bertambah 0,21% menjadi 1,1645 dan meningkat 0,09% menjadi 1,2939.
Lira Turki naik terhadap greenback dan merosot 1,73% menjadi 6,4525.
Sementara itu dolar Australia masih melemah, dengan jatuh 0,31% menjadi 0,7161 sementara turun 0,11% menjadi 0,6582.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Forex - Dolar Meluncur ke Selatan Dipengaruhi Tensi Perang Dagang"
Post a Comment